Menanti tibanya detik tertitis
Sungguh jiwa tak mampu menahan
Ragu dan racun yang menghiris
Boleh saja membawa diri
Menutup mata, minda dan hati
Gagal-ku untuk mengawal peri
Malah bual terus menyanyi
Setia sungguh pada benar-ku
Menepis jauh jawab yang salah
Bertentang mata aku kaku
Hati ternyata mengalah
Maka pesan-ku terus
Berhati-hati jalan-mu
Kiranya ada terlintas lagi
Pasti sapa itu janji-ku.
Iva Munira.